Sabtu, 10 Desember 2011

Ratusan Nelayan Kwala Serapuh Tanam Mangrove

Langkat, Sumut, 7/12 (ANTARA) – Ratusan nelayan Kwala Serapuh Tanjungpura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, melakukan penanaman mangrove di Paluh Cincang, Serawak dan Paluh China.

“Ratusan nelayan ini melakukan aksi penanaman mangove di berbagai paluh yang ada di kawasan tersebut,” kata Ketua Kelompok Peduli Hutan Kwala Serapuh, Sugianto di Tanjungpura, Rabu.

Menurut dia, aksi penanaman mangrove di tiga paluh (kawasan rawa) tersebut dilakukan karena paluh-paluh tersebut selama ini telah ditutup oleh salah satu pengusaha di Tanjungpura berinisial DP.

Ratusan nelayan yang mencari ikan ke laut seharusnya melewati paluh-paluh tersebut, namun tidak lagi bisa dan harus memutar jauh, baru bisa ke laut.

“Akibat lainnya kalau selama ini nelayan masih bisa mencari ikan di sekitar paluh Cincang, Paluh Cina dan Paluh Serawak, sekarang tidak bisa lagi,” katanya.

Menurut Sugianto, paluh tersebut telah ditutup dan dijadikan perkebunan sawit oleh DP.

“Padahal paluh yang ada tempat hilir-mudiknya nelayan untuk pergi dan pulang mencari ikan ke laut,” katanya.

Sugianto juga menjelaskan bahwa selain menanam 1.000 batang mangrove (bakau) ratusan nelayan juga menjebol dua titik kawasan yang dibenteng oleh pengusaha.

Berhenti
Saat ratusan nelayan tersebut beraksi, terlihat empat alat berat (beco) dari pengusaha sedang melakukan aksi penimbunan dan pembuatan benteng.

Menyaksikan ratusan nelayan datang ke lokasi paluh yang ditimbun pengusaha, akhirnya operator alat beratpun melarikan diri dan menghentikan pekerjaannya.

“Kami minta agar alat berat tersebut berhenti merusak hutan mangrove,” kata Sugianto kepada para operator alat berat.

Seorang tokoh masyarakat Tanjungpura, Surkani menjelaskan bahwa tiga paluh tersebut telah dibenteng oleh pengusaha DP.

Kawasan paluh yang merupakan hutan mangrove tersebut diperkirakan ada 600 hektare, yang disulap menjadi perkebunan kelapa sawit. Sementara akses jalan nelayan untuk mencari ikan ke laut juga ditutup oleh pengusaha, sehingga nelayan melakukan aksi menjebol dan menanam mangrove di kawasan yang dialihfungsikan itu.

Kepala Wilayah Kecamatan Tanjungpura, Nuriansyah yang dihubungi menjelaskan bahwa ratusan nelayan tersebut melakukan aksi damai dengan menanam pohon mangrove.

Menyangkut dengan adanya empat alat berat yang lagi bekerja di lapangan, pihaknya sudah memberikan peringatan agar segera dihentikan.

“Kita akan segera laporkan temuan yang ada di lapangan, untuk menjadi perhatian bagi pihak terkait di kabupaten,” kata Nuriansyah. ***4*** (T.PSO-218)
(T.PSO-218/C/S023/S023)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar